Ayam tarung sebagai petarung sangat
mengandalkan kakinya untuk menjatuhkan lawan, kekuatan kaki sebagai prioritas
utama untuk mencari ayam tarung yang bagus. Bentuk kakipun beraneka ragam ada
yang bulat adapula berbentuk persegi (blimbing) dan ukurannya tentu juga tidak
sama ada yang kecil dan besar. Untuk menentukan pilihan bentuk kaki yang
bagaimana memang perlu pengalaman yang cukup untuk mengamati. Salah satu
peternak besar ayam bangkok H. Zainul yang telah puluhan tahun mengembangkan
ayam tarung menilai kaki yang kecil lebih cepat dan pukulanya sakit.
Memang dalam perkembangan bentuk
kakipun mengalami beberapa trend atau perubahan seperti di Thailand, dulu
menyukai ayam yang memiliki kaki blimbing dikenal memiliki pukulan yang berat,
hal ini juga terjadi di Indonesia. Tapi H. Zainul terus mengamati setelah
membandingkan dengan kaki ayam berbentuk bulat ternyata yang ukuranya
(diameter) lebih kecil pukulanya lebih sakit. Mengingat pukulan yang berat
belum tentu sakit, meskipun menerima pukulan bertubi-tubi ternyata tidak mudah
untuk menjatuhkan lawan, berbeda dengan kaki kecil ternyata pukulannya sangat
dirasakan sehingga lebih cepat membuat lawan tak berdaya dan menyerah.
H. Zainul yang ditemui Jasuli dan Bhareizy
dari Cobra Farm di peternakannya yang berada di kawasan Payudan Dundang
Guluk-Guluk Sumenep Madura menunjukkan kaki kecil yang dimaksud yaitu kaki ayam yang
memiliki diameter lebih kecil dibanding dengan ayam lain yang postur tubuhnya
sama, dan bentuknya bulat seperti rotan. “Kalau sering mengamati akan
lebih mudah apakah ini kaki kecil atau tergolong besar dan tak perlu
membandingkan dengan ayam lain,” ujar H. Zainul saat ditanya tentang perbandingan
besar kecilnya kaki.
Selain melihat dari diameter kaki,
juga harus melihat bentuk jari-jari yang dimiliki. “Jari-jari harus kecil,
semakin keujung semakin kecil,” papar H. Zainul sambil menunjukkan jari ayam
yang dimaksud. “Apa istilahnya jari yang bentuknya demikian di Indonesia,”
tanya H. Zainul pada Cobra Farm. “Istilah bahasa Jawa ‘Merit’,” jawab Cobra
Farm singkat.
Bahkan menurut H. Zainul,
memprediksi keistimewaan ayam tarung berdasarkan kaki 90 % akurat, sementara
berdasarkan anatomi atau katurangga lainnya akurasinya hanya 50 %. Tentu saja H.
Zainul menyarankan, paling utama memilih ayam tarung harus melihat kakinya,
meskipun tidak boleh meninggalkan tanda atau ciri-ciri anatomi lainnya sebagai
penunjang.
Lebih penting lagi harus ditunjang
perawatan dan latihan serta makanan yang sesuai dengan kebutuhan ayam tarung
termasuk vitamin dan obat-obatan yang diperlukan, yang bisa membuat kondisi
ayam tarung semakin prima, sehingga keistimewaan yang dimiliki dapat digunakan
secara maksimal tepat pada sasaran yang mematikan.
Mengingat bagaimanapun keistimewaan
pukulan kaki yang dimiliki, jika tidak
ditunjang dengan tenaga atau kekuatan yang maksimal pula tidak akan berarti apa-apa,
sementara untuk menghasilkan tenaga yang maksimal dapat dibantu melalui latihan
dan ditunjang pakan serta obat-obatan yang tepat, selain itu peran anatomi lain
untuk menghasilkan pukulan juga sangat diperlukan misalnya kondisi bulu sayap
dan ekor, jika bulu sayap dan ekor sempurna akan membantu kekuatan saat
melancarkan pukulan.
Begitu pula dengan keterampilan
paruh, semakin cekatan dalam mematuk akan semakin sering melepaskan pukulan ke
lawan dan mantapnya patukan akan membuat ayam yang dipukul semakin terasa
selain sasarannya tepat juga menahan kepala saat melancarkan pukulan membuat
pukulan semakin terasa sakitnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar